System and Learning Technology Application: Apa dan Bagaimana Penerapannya + Contoh untuk PTPN
- Farvis Indonesia
- Oct 13
- 5 min read
💡 1. Pengertian Umum
System and Learning Technology Application adalah penerapan sistem (baik itu sistem manajemen maupun sistem informasi) dan teknologi digital untuk mendukung seluruh proses pembelajaran dalam organisasi — mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran.
Secara teoritis, hal ini merupakan bagian dari Learning Management System (LMS) dan Learning Ecosystem yang mengintegrasikan people, process, dan technology dalam satu kerangka kerja.
🧭 2. Landasan Teori
a. Sistem (System Theory – Ludwig von Bertalanffy, 1968)
Teori sistem menyatakan bahwa setiap organisasi adalah sistem terbuka yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi. Dalam konteks pembelajaran:
Subsistemnya meliputi learner, content, delivery method, assessment, dan feedback loop.
Tujuannya adalah menciptakan continuous learning cycle yang saling terhubung.
b. Learning Technology (Constructivism & Connectivism)
Constructivism (Piaget, Vygotsky): Teknologi pembelajaran harus memungkinkan peserta untuk membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi, kolaborasi, dan refleksi.
Connectivism (Siemens, 2005): Pengetahuan tersebar dalam jaringan digital; pembelajaran efektif terjadi ketika individu mampu menghubungkan informasi dari berbagai sumber (e-learning, komunitas digital, AI tutor, dsb.).
🧩 3. Komponen Sistem dan Teknologi Pembelajaran
Komponen | Penjelasan | Contoh Aplikasi |
Learning Management System (LMS) | Platform untuk mengelola konten, jadwal, progress, dan penilaian pembelajaran | Moodle, SAP SuccessFactors Learning, Gnosis |
Learning Experience Platform (LXP) | Sistem berbasis AI yang memberi pengalaman personalisasi pembelajaran | EdCast, Degreed, LinkedIn Learning |
Content Management System (CMS) | Sistem untuk menyimpan dan mengelola materi pembelajaran digital | SharePoint, TalentLMS |
Assessment & Analytics | Teknologi untuk mengukur efektivitas pembelajaran | Power BI Dashboard, AI analytics |
Collaboration Tools | Teknologi untuk kerja sama dan diskusi antar peserta | Microsoft Teams, Zoom, Miro |
AI & Adaptive Learning | Sistem cerdas yang menyesuaikan konten sesuai kebutuhan individu | ChatGPT, Coursera AI Pathway |
Mobile Learning & Microlearning Apps | Pembelajaran fleksibel dan cepat melalui perangkat mobile | Kahoot, Duolingo for Business |
⚙️ 4. Model Integrasi Sistem Pembelajaran (Theoretical Framework)
Teori umum yang sering digunakan:
🔹 ADDIE Model + Technology Integration
Analyze: Analisis kebutuhan belajar dan kesiapan teknologi.
Design: Rancang konten digital dan alur sistem pembelajaran.
Develop: Kembangkan platform (LMS/LXP) dan konten e-learning.
Implement: Terapkan sistem di organisasi.
Evaluate: Ukur efektivitas dan lakukan continuous improvement.
🔹 TPACK Framework (Technological Pedagogical Content Knowledge)
Teori ini menjelaskan bahwa penerapan teknologi pembelajaran yang efektif membutuhkan kombinasi:
Content Knowledge (apa yang diajarkan),
Pedagogical Knowledge (bagaimana mengajarkannya), dan
Technological Knowledge (alat apa yang digunakan).
🚀 5. Tujuan Teoretis Penerapan Learning Technology
Efisiensi dan efektivitas pembelajaran→ Proses belajar bisa diakses kapan saja, di mana saja, dengan biaya lebih rendah.
Personalized learning journey→ Teknologi memungkinkan setiap individu belajar sesuai gaya dan kebutuhan mereka.
Data-driven learning decision→ Setiap interaksi peserta menghasilkan data yang bisa dianalisis untuk perbaikan.
Continuous learning culture→ Sistem mendukung pembelajaran berkelanjutan, bukan hanya pelatihan formal.
Scalability→ Dapat menjangkau seluruh unit organisasi tanpa batas lokasi.
🏁 6. Tantangan Teoretis
Kesiapan digital (digital readiness) karyawan.
Integrasi sistem dengan HRIS dan sistem lain.
Kualitas konten dan relevansi bisnis.
Manajemen perubahan (change management).
Keamanan data dan privasi.
Lalu bagaimana contoh penerapannya di PTPN?
Berikut ini contoh penerapan LMS di korporasi perkebunan, PTPN misalnya.
🌱 1. Tujuan Utama di PTPN
PTPN (Perkebunan Nusantara) memiliki struktur yang kompleks, terdiri dari berbagai entitas dan lini bisnis (kelapa sawit, teh, kopi, gula, dll). Karena itu, sistem dan teknologi pembelajaran harus:
Mendukung integrasi lintas entitas, lokasi, dan jabatan,
Meningkatkan kapabilitas organisasi, dan
Mendukung strategi bisnis PTPN menuju modern agribusiness corporation.
🧭 2. Kerangka Pikir Sistem & Teknologi Pembelajaran di PTPN
Bisa digambarkan sebagai “Learning Ecosystem” yang terdiri dari lima lapisan berikut:
Lapisan | Fokus | Contoh Implementasi di PTPN |
1️⃣ Learning Infrastructure (Sistem) | Infrastruktur digital untuk pembelajaran | Learning Management System (LMS) terintegrasi dengan HRIS (misalnya SAP SuccessFactors Learning atau Moodle Corporate) |
2️⃣ Learning Content (Materi) | Modul pembelajaran digital (e-learning, microlearning, video, dll) | Modul Good Agricultural Practices, Leadership Essentials, Digital Plantation, Sustainability |
3️⃣ Learning Delivery (Metode) | Cara pembelajaran disampaikan | Blended Learning (50% online + 50% praktik lapangan), virtual class, video learning |
4️⃣ Learning Analytics (Data) | Pengumpulan dan analisis data hasil belajar | Dashboard L&D analytics untuk mengukur progress, kompetensi, ROI training |
5️⃣ Learning Culture (Budaya) | Kebiasaan belajar berkelanjutan | Program “Belajar dari Kebun”, internal coaching & mentoring, digital sharing forum |
⚙️ 3. Sistem Pembelajaran Digital Terintegrasi
Berikut komponen utama yang dapat diterapkan di PTPN:
🔹 a. Learning Management System (LMS)
Sebagai platform pusat seluruh aktivitas pembelajaran:
Mengelola katalog pelatihan dan e-learning.
Mencatat hasil belajar (learning transcript).
Menyediakan fitur sertifikasi dan compliance training.
💡 Contoh: “PTPN Learning Hub” – satu portal digital untuk seluruh karyawan dari unit perkebunan hingga kantor pusat.
🔹 b. Learning Experience Platform (LXP)
Sistem berbasis AI yang:
Memberi rekomendasi pembelajaran sesuai profil karyawan.
Mengintegrasikan konten eksternal (LinkedIn Learning, Coursera, dll).
Mendorong social learning (diskusi, berbagi pengalaman, storytelling).
💡 Contoh: AI memberi rekomendasi video “Smart Irrigation” untuk asisten kebun yang sedang belajar modul efisiensi air.
🔹 c. Integration with HR System
Sistem pembelajaran perlu terhubung dengan HRIS (Human Resource Information System) agar seluruh data pelatihan memengaruhi:
Career Path & Talent Pool
Performance Management
Succession Planning
💡 Contoh: Setelah seorang mandor menyelesaikan pelatihan “Plantation Supervisory Program”, sistem otomatis memperbarui status kompetensinya dalam HRIS.
🔹 d. Learning Analytics Dashboard
Untuk memberikan insight berbasis data:
Siapa yang paling aktif belajar.
Kompetensi mana yang masih rendah.
Dampak pelatihan terhadap produktivitas dan efisiensi.
💡 Contoh: Dashboard menunjukkan bahwa setelah pelatihan “Digital Plantation”, produktivitas panen meningkat 7% di beberapa kebun.
🧠 4. Pendekatan 70–20–10 di PTPN
Penerapan teknologi juga harus mendukung model 70–20–10:
70% Learning by Doing – e-logbook untuk pembelajaran di kebun (misal pencatatan hasil panen).
20% Social Learning – forum komunitas digital antar unit (misal “Forum Asisten Kebun”).
10% Formal Learning – e-learning modul dan sertifikasi online.
🚀 5. Tahapan Implementasi Sistem dan Teknologi Pembelajaran di PTPN
Tahap | Kegiatan | Output |
1. Analisis & Desain Sistem | Identifikasi kebutuhan, kesiapan digital, dan user journey | Blueprint “PTPN Learning Ecosystem” |
2. Pengembangan Teknologi | Pilih atau kembangkan LMS/LXP, desain konten digital | Sistem siap diuji |
3. Pilot Project | Uji coba di 1–2 entitas (misal PTPN IV dan PTPN V) | Data awal efektivitas sistem |
4. Rollout Nasional | Implementasi di seluruh grup | “One PTPN Learning System” aktif |
5. Continuous Improvement | Monitoring, analytics, update konten, feedback | Sistem terus berkembang sesuai kebutuhan |
🌾 6. Contoh Praktis: Digital Learning di Unit Kebun
Kasus: Asisten kebun baru di PTPN V mengikuti program Digital Induction.
Ia masuk portal “PTPN Learning Hub”.
Mengikuti e-learning tentang “Safety Plantation” dan “Digital Mapping Tools”.
Sistem mencatat hasilnya dan merekomendasikan pelatihan lanjutan.
Atasan menerima notifikasi progres di dashboard HRIS.
Karyawan mendapat sertifikat digital yang masuk ke rekam jejak kariernya.
🛡️ 7. Keberhasilan Sistem Tergantung pada 3 Pilar
Leadership Commitment – pimpinan aktif menjadi learning champion.
Governance & Policy – kebijakan L&D terintegrasi dalam HR strategy.
Technology Adoption – pendampingan, pelatihan digital literacy, dan insentif bagi pembelajar aktif.





Comments