Dapatkah Mengukur Impak Training Menggunakan ROA dan ROC?
- Farvis Indonesia
- Oct 2
- 3 min read
Ketika mengajar di kelas CHRP Batch 92 atau C-13 dalam pembahasan penghitungan Return on Training Investment, ada pertanyaan dari salah satu peserta apakah impact training terhadap business juga dapat dihitung menggunakan formula Return on Assets (ROA) dan Return on Capital (ROC). Berikut, hasil research saya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Biasanya dampak pelatihan diukur dengan kerangka seperti Kirkpatrick’s 4 Levels (reaksi, pembelajaran, perilaku, hasil) atau Phillips ROI Model (menghitung manfaat dalam bentuk uang dibandingkan biaya pelatihan). Untuk menjawab pertanyaan apakah kita bisa menghubungkannya dengan ROA (Return on Assets) atau ROCE/ROC (Return on Capital Employed) — yaitu metrik keuangan yang lebih luas, berikut penjelasannya.
1. Return on Assets (ROA) dan Pelatihan
Rumus ROA:
ROA = Net Income/Total Assets
Pelatihan memengaruhi ROA secara tidak langsung melalui:
Peningkatan produktivitas → pendapatan lebih tinggi → laba bersih naik.
Penurunan error/kecelakaan → penghematan biaya → profit lebih tinggi.
Peningkatan kepuasan pelanggan → repeat sales → pertumbuhan income.
Karena aset biasanya berbentuk fix asset (mesin, properti, dll.), efek pelatihan muncul di pembilang (Net Income).
Jadi, ROA bisa dihubungkan dengan pelatihan jika kita mampu mengisolasi manfaat finansial yang timbul dari dari peningkatan produktivitas dan efektivitas fix assets.
2. Return on Capital Employed (ROCE) dan Pelatihan
Rumus ROCE:
ROCE = EBIT/Capital Employed
dimana Capital Employed = Equity + Debt – Current Liabilities.
Pelatihan memengaruhi EBIT (Earing Before Interest & Taxes) melalui:
Pengambilan keputusan yang lebih baik → efisiensi biaya.
Keterampilan penjualan/negosiasi → margin lebih tinggi.
Kepemimpinan yang lebih kuat → eksekusi strategi lebih cepat.
Sama seperti ROA, denominator (Capital Employed) relatif stabil, sehingga pengaruh pelatihan ada di pembilang (EBIT).
Oleh karena itu, ROCE bisa menjadi indikator yang lebih sensitif untuk mengukur dampak pelatihan pada bisnis.
3. Tantangan
Masalah atribusi: Sulit membuktikan bahwa kenaikan laba berasal langsung dari pelatihan, bukan dari inisiatif lain.
Waktu jeda: Efek pelatihan biasanya muncul setelah beberapa bulan, sementara ROA/ROCE dihitung per kuartal atau per tahun.
Perlu isolasi dampak: Gunakan metode seperti control group, perbandingan sebelum-sesudah, atau analisis regresi untuk memperjelas pengaruh pelatihan.
4. Cara Praktis Menghubungkan Pelatihan ke ROA/ROCE
Mulai dengan menghitung Training ROI (Phillips Model):
Ubah manfaat (peningkatan produktivitas, penurunan error, peningkatan penjualan) ke nilai uang.
Bandingkan dengan biaya pelatihan.
Hubungkan manfaat tersebut ke EBIT atau Net Income.
Tunjukkan bagaimana kenaikan laba ini meningkatkan ROA atau ROCE.
👉 Contoh:
Metrik | Sebelum Pelatihan | Sesudah Pelatihan |
|---|---|---|
Revenue | 5.000.000 | 6.000.000 |
EBIT | 800.000 | 1.100.000 |
Net Income | 600.000 | 850.000 |
Total Assets | 10.000.000 | 10.000.000 |
Capital Employed | 5.000.000 | 5.000.000 |
Perhitungan
ROA (Return on Assets)
ROA = Net Income/Total Assets.
Sebelum pelatihan = 600.000 ÷ 10.000.000 = 6%
Sesudah pelatihan = 850.000 ÷ 10.000.000 = 8,5%
ROCE (Return on Capital Employed)
ROCE = EBIT/Capital Employed
Sebelum pelatihan = 800.000 ÷ 5.000.000 = 16%
Sesudah pelatihan = 1.100.000 ÷ 5.000.000 = 22%
Interpretasi
ROA meningkat dari 6% menjadi 8,5%→ Artinya, setiap Rp 1 aset yang dimiliki perusahaan menghasilkan laba bersih lebih tinggi setelah adanya pelatihan. Efisiensi penggunaan aset meningkat karena karyawan menjadi lebih produktif, mengurangi kesalahan, dan mampu memberikan nilai tambah pada proses bisnis.
ROCE meningkat dari 16% menjadi 22%→ Artinya, modal yang digunakan perusahaan sekarang memberikan pengembalian yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan berkontribusi langsung pada peningkatan EBIT (laba operasional), misalnya melalui peningkatan keterampilan negosiasi, efisiensi biaya, dan efektivitas proses kerja.
Keterkaitan dengan Pelatihan
Peningkatan revenue dan EBIT bisa dikaitkan dengan peningkatan keterampilan karyawan setelah mengikuti program pelatihan.
Dampak finansial ini memberikan justifikasi bahwa pelatihan bukan sekadar biaya, tetapi investasi yang meningkatkan profitabilitas perusahaan.
✅ Kesimpulan:
Pelatihan memang bisa diukur dampaknya dengan ROA maupun ROCE, tetapi sifatnya tidak langsung. Kuncinya adalah menerjemahkan hasil pelatihan (misalnya produktivitas atau efisiensi) menjadi manfaat finansial terlebih dahulu, baru kemudian dikaitkan dengan rasio keuangan ini.
Dengan metode ini, perusahaan dapat menunjukkan bahwa pelatihan memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja keuangan.
ROA dan ROCE dapat digunakan sebagai indikator tingkat eksekutif untuk meyakinkan manajemen atau investor bahwa program pelatihan memiliki dampak strategis.
Penting untuk tetap melakukan isolasi dampak pelatihan (misalnya membandingkan dengan departemen kontrol atau data historis) agar analisis lebih akurat.





Comments